Disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pendidikan Agama Islam
Dosen Pengampu: Agus Hermawan,M.Ag
Nama kelompok/1B:
1.
Eko
Setiawan (201511064)
2.
M.
Ihsan Syirot Hasyif (201511065)
3.
Farah
Diva Firliana (201511066)
4.
Anisatul
Umamah (201511069)
Universitas Muria Kudus 2015-2016
Gondangmanis, Kec. Bae, Kab. Kudus, Jawa Tengah 59324
Telp, (0291) 438229. Fax, (0291) 438229. Email,muria@umk.ac
KATA PENGANTAR
Atas
limpahan rahmat dan karunia Allah SWT yang telah memberikan rahmat,hidayah,
serta inayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Akhlak. Makalah ini kami susun untuk
melengkapi tugas Pendidikan Agama dari Bapak Agus Hermawan,MAg Dalam menyajikan
Makalah ini kami sengaja menjelaskan secara praktis dan pokok-pokoknya saja,
namun demikian pembahasanya diusahakan cukup mendalam
Kami
menyadari bahwa Makalah ini masih terdapat kekurangan. Seperti pepatah
mengatakan yang tidak pernah using “Tiada gading yang tak retak”, oleh karna
itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami terima.
Harapan
kami, kiranya Makalah ini dapat bermanfaat bagi para pihak-pihak yang
memerluhkan. Terimakasih kami sampaikan kepada seluruh anggota penyusun makah
ini dan seluruh anggota yang turut serta dalam mendukung pembuatan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat. Amin.
Penulis
Daftar Isi
Kata
Pengantar ………………………………………………………………
Daftar isi…………………………………………………………….............
BAB
1
Latar Belakang…………………………………….....................................
Rumusan Masalah………………………………………………….............
Tujuan………………………………………………………………….......
BAB
2
Definisi Akhlak…………………………………………………………....
Definisi Etika………………………………………………………….......
Definisi Moral…………………………………………………………….
BAB
3
Kesimpulan……………………………………………………………….
Saran…………………………...…………………………………………..
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejarah Agama menunjukkan bahwa
kebahagiaan yang ingin dicapai dengan menjalankan syariah agama itu hanya dapat
terlaksana dengan adanya akhlak yang baik. Kepercayaan yang hanya berbentuk
pengetahuan tentang keesaan Tuhan, ibadah yang dilakukan hanya sebagai
formalitas belaka, muamalah yang hanya merupakan peraturan yang tertuang dalam
kitab saja, semua itu bukanlah merupakan jaminan untuk tercapainya kebahagiaan
tersebut. Timbulnya kesadaran akhlak dan pendirian manusia
terhadap-Nya adalah pangkalan yang menentukan corak hidup manusia. Akhlak, atau
moral, atau susila adalah pola tindakan yang didasarkan atas nilai mutlak
kebaikan.Hidup susila dan tiap-tiap perbuatan susila adalah jawaban yang tepat
terhadap kesadaran akhlak, sebaliknya hidup yang tidak bersusila dan tiap-tiap
pelanggaran kesusilaan adalah menentang kesadaran itu. Kesadaran akhlak
adalah kesadaran manusia tentang dirinya sendiri, dimana manusia melihat atau
merasakan diri sendiri sebagai berhadapan dengan baik dan buruk. Disitulah
membedakan halal dan haram, hak dan bathil, boleh dan tidak boleh dilakukan,
meskipun dia bisa melakukan. Itulah hal yang khusus manusiawi. Dalam dunia
hewan tidak ada hal yang baik dan buruk atau patut tidak patut, karena hanya
manusialah yang mengerti dirinya sendiri, hanya manusialah sebagai subjek
menginsafi bahwa dia berhadapan pada perbuatannya itu, sebelum, selama dan
sesudah pekerjaan itu dilakukan. Sehingga sebagai subjek yang mengalami
perbuatannya dia bisa dimintai pertanggungjawaban atas perbuatannya itu.
1.2 Rumusan Masalah
- Apa perbedaan dari akhlak, etika dan moral?
- Bagaimana konsep akhlak yang menghormati Ham?
- Bagaimana akhlak terhadap Allah, manusia dan HAM serta lingkungan hidup?
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
- Untuk mengetahui perbedaan dari akhlak, etika dan moral?
- Untuk mengetahui konsep akhlak yang menghormati Ham?
- Untuk mengetahui akhlak terhadap Allah, manusia dan HAM serta lingkungan hidup?
BAB II
PENJELASAN MATERI
A.
Perbedaan Akhlak Etika dan Moral
1.
Definisi akhlak
Akhlak
yaitu keadaan/ situasi jiwa seorang yang menyebabkan terjadinya perbuatan
seorang dengan gampang. Akhlak mengindikasikan berarti perbuatan itu baik.
Akhlak berasal dari bahasa Arab, bentuk jamak dari kata khuluq, berarti perangai atau mungkin perilaku. Pengertian akhlak dalam bahasa Indonesia keseharian biasanya disamakan dengan budi pekerti atau mungkin kesusilaan atau mungkin sopan santun.
Pengertian akhlak menurut istilah, adalah kehendak jiwa manusia yang menyebabkan perbuatan dengan gampang lantaran rutinitas tanpa ada pertimbangan pikiran lebih dulu, berarti perbuatan yang bakal dikerjakan yang memiliki kandungan kebaikan tak memakai pemikiran serta saat yang lama.
Akhlak berasal dari bahasa Arab, bentuk jamak dari kata khuluq, berarti perangai atau mungkin perilaku. Pengertian akhlak dalam bahasa Indonesia keseharian biasanya disamakan dengan budi pekerti atau mungkin kesusilaan atau mungkin sopan santun.
Pengertian akhlak menurut istilah, adalah kehendak jiwa manusia yang menyebabkan perbuatan dengan gampang lantaran rutinitas tanpa ada pertimbangan pikiran lebih dulu, berarti perbuatan yang bakal dikerjakan yang memiliki kandungan kebaikan tak memakai pemikiran serta saat yang lama.
Pembagian
Akhlak dalam Islam
Pembagian akhlak yang dimaksud dalam pembahasan ini
adalah menurut sudut pandang Islam, baik dari segi sifat maupun dari segi
objeknya. Dari segi sifatnya, akhlak dikelompokkan menjadi dua, yaitu pertama,
akhlak yang baik, atau disebut juga akhlak mahmudah (terpuji) atau akhlak
al-karimah; dan kedua, akhlak yang buruk atau akhlak madzmumah.
1.Akhlak Mahmudah
1.Akhlak Mahmudah
“Akhlak mahmudah adalah tingkah laku terpuji yang
merupakan tanda keimanan seseorang. Akhlak mahmudah atau akhlak terpuji ini dilahirkan
dari sifat-sifat yang terpuji pula”.
Sifat terpuji yang dimaksud adalah, antara lain: cinta kepada Allah, cinta kepda rasul, taat beribadah, senantiasa mengharap ridha Allah, tawadhu’, taat dan patuh kepada Rasulullah, bersyukur atas segala nikmat Allah, bersabar atas segala musibah dan cobaan, ikhlas karena Allah, jujur, menepati janji, qana’ah, khusyu dalam beribadah kepada Allah, mampu mengendalikan diri, silaturrahim, menghargai orang lain, menghormati orang lain, sopan santun, suka bermusyawarah, suka menolong kaum yang lemah, rajin belajar dan bekerja, hidup bersih, menyayangi inatang, dan menjaga kelestarian alam.
2.AkhlakMadzmumah
“Akhlak madzmumah adalah tingkah laku yang tercela atau perbuatan jahat yang merusak iman seseorang dan menjatuhkan martabat manusia.”
Sifat yang termasuk akhlak mazmumah adalah segala sifat yang bertentangan dengan akhlak mahmudah, antara lain: kufur, syirik, munafik, fasik, murtad, takabbur, riya, dengki, bohong, menghasut, kikil, bakhil, boros, dendam, khianat, tamak, fitnah, qati’urrahim, ujub, mengadu domba, sombong, putus asa, kotor, mencemari lingkungan, dan merusak alam.
Demikianlah antara lain macam-macam akhlak mahmudah dan madzmumah. Akhlak mahmudah memberikan manfaat bagi diri sendiri dan orang lain, sedangkan akhlak madzmumah merugikan diri sendiri dan orang lain. Allah berfirman dalam surat At-Tin ayat 4-6.
Sifat terpuji yang dimaksud adalah, antara lain: cinta kepada Allah, cinta kepda rasul, taat beribadah, senantiasa mengharap ridha Allah, tawadhu’, taat dan patuh kepada Rasulullah, bersyukur atas segala nikmat Allah, bersabar atas segala musibah dan cobaan, ikhlas karena Allah, jujur, menepati janji, qana’ah, khusyu dalam beribadah kepada Allah, mampu mengendalikan diri, silaturrahim, menghargai orang lain, menghormati orang lain, sopan santun, suka bermusyawarah, suka menolong kaum yang lemah, rajin belajar dan bekerja, hidup bersih, menyayangi inatang, dan menjaga kelestarian alam.
2.AkhlakMadzmumah
“Akhlak madzmumah adalah tingkah laku yang tercela atau perbuatan jahat yang merusak iman seseorang dan menjatuhkan martabat manusia.”
Sifat yang termasuk akhlak mazmumah adalah segala sifat yang bertentangan dengan akhlak mahmudah, antara lain: kufur, syirik, munafik, fasik, murtad, takabbur, riya, dengki, bohong, menghasut, kikil, bakhil, boros, dendam, khianat, tamak, fitnah, qati’urrahim, ujub, mengadu domba, sombong, putus asa, kotor, mencemari lingkungan, dan merusak alam.
Demikianlah antara lain macam-macam akhlak mahmudah dan madzmumah. Akhlak mahmudah memberikan manfaat bagi diri sendiri dan orang lain, sedangkan akhlak madzmumah merugikan diri sendiri dan orang lain. Allah berfirman dalam surat At-Tin ayat 4-6.
لَقَدْ خَلَقْنَا
الْإِنْسَانَ فِى أَحْسَنِ تَقْوِيْمٍ - ثُمَّ رَدَدْنَاهُ أَسْفَلَ سَافِلِيْنَ -
إِلَّا الَّذِيْنَ أَمَنُوْا وَعَمِلُوْا الصَّالِحَاتِ فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ
مَمْنُوْنٍ
Artinya:
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan mereka ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka). Kecuali yang beriman dan beramal shalih, mereka mendapat pahala yang tidak ada putusnya.”
Dalam sebuah hadis Rasulullah saw. bersabda.
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan mereka ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka). Kecuali yang beriman dan beramal shalih, mereka mendapat pahala yang tidak ada putusnya.”
Dalam sebuah hadis Rasulullah saw. bersabda.
إِنَّ الْعَبْدَ
لَيَبْلُغَ بِحُسْنِ خُلُقِهِ عَظِيْمَ دَرَجَاتِ الْأَخِرَةِ وَأَشْرَفَ
الْمَنَازِلِ وَإِنَّهُ لِضَعِيْفِ الْعِبَادَةِ لَيَبْلُغَ بْسُوْءِ خُلُقِهِ
أَسْفَلَ دَرَجَةٍ فِى جَهَنَّمَ
Artinya:
“Sesungguhnya manusia yang berakhlak mulia dapat mencapai derajat yang tinggi dan kedudukan mulia di Akhirat. Sesungguhnya orang yang lemah ibadahnya akan menjadi buruk perangai dan akan mendapat derajat yang rendah di neraka Jahanam.” (HR. Thabrani)
Kemudian, dari segi objeknya, atau kepada siapa akhlak itu diwujudkan, dapat dilihat seperti berikut:
Akhlak kepada Allah, meliputi antara lain: ibadah kepada Allah, mencintai Allah, mencintai karena Allah, beramal karena allah, takut kepada Allah, tawadhu’, tawakkal kepada Allah, taubat, dan nadam.
Akhlak kepada Rasulullah saw., meliputi antara lain: taat dan cinta kepda Rasulullah saw.
Akhlak kepada keluarga, meliputi antara lain: akhlak kepada ayah, kepada ibu, kepada anak, kepada nenek, kepada kakek, kepada paman, kepada keponakan, dan seterusnya.
Akhlak kepada orang lain, meliputi antara lain: akhlak kepada tetangga, akhlak kepada sesama muslim, kepada kaum lemah, dan sebagainya.
Akhlak kepada lingkungan, meliputi antara lain: menyayangi binatang, merawat tumbuhan, dan lain-lain.
“Sesungguhnya manusia yang berakhlak mulia dapat mencapai derajat yang tinggi dan kedudukan mulia di Akhirat. Sesungguhnya orang yang lemah ibadahnya akan menjadi buruk perangai dan akan mendapat derajat yang rendah di neraka Jahanam.” (HR. Thabrani)
Kemudian, dari segi objeknya, atau kepada siapa akhlak itu diwujudkan, dapat dilihat seperti berikut:
Akhlak kepada Allah, meliputi antara lain: ibadah kepada Allah, mencintai Allah, mencintai karena Allah, beramal karena allah, takut kepada Allah, tawadhu’, tawakkal kepada Allah, taubat, dan nadam.
Akhlak kepada Rasulullah saw., meliputi antara lain: taat dan cinta kepda Rasulullah saw.
Akhlak kepada keluarga, meliputi antara lain: akhlak kepada ayah, kepada ibu, kepada anak, kepada nenek, kepada kakek, kepada paman, kepada keponakan, dan seterusnya.
Akhlak kepada orang lain, meliputi antara lain: akhlak kepada tetangga, akhlak kepada sesama muslim, kepada kaum lemah, dan sebagainya.
Akhlak kepada lingkungan, meliputi antara lain: menyayangi binatang, merawat tumbuhan, dan lain-lain.
2.
Definisi Etika
Perkataan etika berasal dari bahasa
yunani ethos yang berarti adat kebiasaan.Di dalam kamus istilah pendidikan dan
umum dikatakan bahwa etika adalah bagian dari filsafat yang mengajarkan
keluhuran budi (baik dan buruk). Menurut Dr. H. Hamzah ya’qub “ etika adalah
ilmu yang menyelidiki mana yang baik dan mana yang buruk dengan memperhatikan
amal perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui oleh akal pikiran”.(
Asmaran, 1992: 7). Etika menurut Ki Hajar Dewantara“ etika adalah ilmu yang
mempelajari soal kebaikan dan keburukan di dalam hidup manusia semuanya”.
(Saputra, 2004: 59).
3.
Definisi
Moral
Perkataan moral berasal dari bahasa
Latin mores yaitu jamak dari mos yang berarti adat kebiasaan. Di dalam kamus
umum bahasa Indonesia dikatakan bahwa moral adalah baik buruk perbuatan dan
perkataan. Moral merupakan istilah yang digunakan untuk memberikan batasan
terhadap aktivitas manusia dengan nilai atau hukum baik dan buruk.Perbedaan
antara moral dan etika yaitu, etika lebih banyak bersifat teoritis sedangkan
moral lebih banyak bersifat praktis.Etika memandang tingkah laku manusia
saecara umum, sedangkan moral secara lokal. Moral menyatakan ukuran, sedangkan
etika menjelaskan ukuran itu.(Asmaran, 1992: 8-9).
B.
Akhlak yang
menghormati HAM
1.
HAM dalam
tinjauan Islam
Adanya ajaran tentang
HAM dalam Islam menunjukan bahwa Islam sebagai agama telah menempatkan manusia
sebagai makhluk terhormat dan mulia. Oleh karena itu, perlindungan dan
penghormatan terhadap manusia merupakan tuntutan ajaran itu sendiri yang wajib
dilaksanakan oleh umatnya terhadap sesama manusia tanpa terkecuali. Hak-hak
yang diberikan Allah itu bersifat permanent, kekal dan abadi, tidak boleh
dirubah atau dimodifikasi (Abu A’la Almaududi, 1998).
Dalam Islam terdapat
dua konsep tentang hak, yakni hak manusia (hak al insan) dan hak Allah. Setiap
hak itu saling melandasi satu sama lain. Hak Allah melandasi manusia dan juga
sebaliknya. Dalam aplikasinya, tidak ada satupun hak yang terlepas dari kedua
hak tersebut, misalnya sholat. Sementara dalam hal al insan seperti hak
kepemilikan, setiap manusia berhak untuk mengelola harta yang dimilikinya.
Konsep islam mengenai
kehidupan manusia didasarkan pada pendekatan teosentris (theocentries) atau
yang menempatkan Allah melalui ketentuan syariatnya sebagai tolak ukur tentang
baik buruk tatanan kehidupan manusia baik sebagai pribadi maupun sebagai warga
masyarakjat atau warga bangsa. Dengan demikian konsep Islam tentang HAM
berpijak pada ajaran tauhid. Konsep tauhid mengandung ide persamaan dan
persaudaraan manusia. Konsep tauhid juga mencakup ide persamaan dan persatuan
semua makhluk yang oleh Harun Nasution dan Bahtiar Effendi disebut dengan ide
perikemakhlukan.
Islam datang secara
inheren membawa ajaran tentang HAM, ajaran islam tentang HAM dapat dijumpai
dalam sumber utama ajaran islam yaitu al-Qur’an dan al-Hadits yang merupakan
sumber ajaran normative, juga terdapat praktek kehidupan umat islam.
2. Tiga bentuk HAM dalam Islam
Dilihat
dari tingkatannya, ada 3 bentuk HAM dalam Islam
1.
Hak
Darury (hak dasar). Sesuatu dianggap hak dasar apabila hak tersebut dilanggar,
bukan hanya membuat manusia sengsara, tetapi juga eksistensinya bahkan hilang
harkat kemanusiaannya. Sebagai misal, bila hak hidup dilanggar maka berarti
orang itu mati.
2.
Hak
sekunder (hajy) yakni hak-hak yang bila tidak dipenuhi akan berakibat hilangnya
hak-hak elementer misalnya, hak seseorang untuk memperoleh sandang pangan yang
layak maka akan mengakibatkan hilangnya hak hidup.
3.
Hak
tersier (tahsiny) yakni hak yang tingkatannya lebih rendah dari hak primer dan
sekunder (Masdar F. Mas’udi, 2002)
Mengenai HAM yang berkaitan dengan hak-hak warga Negara, Al Maududi
menjelaskan bahwa dalam Islam hak asasi pertama dan utama warga negara adalah:
1.Melindungi nyawa, harta dan martabat mereka bersama-sama dengan
jaminan bahwa hak ini tidak kami dicampuri, kecuali dengan alasan-alasan yang
sah dan ilegal.
2.Perlindungan atas kebebasan pribadi. Kebebasan pribadi tidak bisa
dilanggar kecuali setelah melalui proses pembuktian yang meyakinkan secara
hukum dan memberikan kesempatan kepada tertuduh untuk mengajukan pembelaan
3.Kemerdekaan mengemukakan pendapat serta menganut keyakinan
masing-masing
4.Jaminan pemenuhan kebutuhan pokok bagi semua warga negara tanpa
membedakan kasta atau keyakinan. Salah satu kewajiban zakat kepada umat Islam,
salah satunya untuk memenuhi kebutuhan pokok warga negara.
C.
Akhlak terhadap Allah, Manusia, dan HAM serta Lingkungan Hidup
1.
Akhlak terhadap Allah
a. Mencintai Allah melebihi siapapundengan mempergunakan firman-Nya
dalam menjalani hidup
b. Melaksanakan perintahnya dan menjahui larangan-Nya
c. Mengharap dan berusaha memperoleh Ridho-Nya
d. Mensyukuri nikmat dan karunia-Nya
e. Menerima dengan iklas semua
Qodho’ dan Qodhar-Nya
f. Memohon ampunan kepada-Nya
g. Bertaubat kepada-Nya
h. Tawakal kepada-Nya
2.
Akhlak terhadap Manusia
Akhlak terhadap Rosulullah (Nabi Muhammad)
a.
Mencintai Rosulullah
secara tulus dengan mengikuti semua sunnahnya
b.
Menjadikan Rosulullh
sebagai idola, suri teladan dalam hidup
c.
Menjalankan apa apa
yang disuruhnya, tidak melakukan apa yang dilarangnya
Akhlak terhadap orang
tua
a.
Mencintai mereka melebihi
kepada kerabat lainnya
b.
Merendahkan diri
kepada keduanya diiringi perasaan kasih saying
c.
Berkomunikasi dengan
orang tua dengan khidmat, mempergunakan kata-kata lemah lembut
d.
Berbuat baik kepada
ibu bapak dengan sebaik-baiknya
e.
Mendo’akan keselamatan
dan keampunan bagi mereka walaupun kedua-duanya telah meninggal dunia
Akhlak terhadap diri
sendiri
a.
Memelihara kesucian
diri
b.
Menutup aurat
c.
Jujur dalam perkataan
dan perbuatan
d.
Ikhlas
e.
Sabar
f.
Rendah hati
g.
Malu melakukan
perbuatan jahat
h.
Menjauhi dengki
i.
Menjauhi dendam
j.
Berlaku adil terhadap
diri sendiri dan orang lain
k.
Menjauhi segala
perkataan dan perbuatan sia-sia
Akhlak terhadap
keluarga
a.
Saling membina rasa
cinta dan kasih sayang dalam kehidupan keluarga
b.
Saling menunaikan
kewajiban untuk memperoleh hak
c.
Berbakti kepada ibu
bapak
d.
Mendidik anak-anak
dengan kasih sayang
e.
Memelihara hubungan
silaturrahim dan melanjutkan silaturrahim yang dibina orang tua yang telah
meninggal dunia
Akhlak terhdap
tetangga
a.
Saling mengunjungi
b.
Senang bntu di waktu
senang lebih-lebih tatkala susah
c.
Saling
hormat-menghormati
d.
Saling menghindari
pertengkaran dan permusuhan
Akhlak terhadap
masyarakat
a.
Memuliakan tamu
b.
Menghormati nilai dan
norma yang berlaku dalam masyarakat bersangkutan
c.
Saling menolong dalam
melakukan kebajikan dan taqwa
d.
Menganjurkan anggota
masyarakat termasuk diri sendiri dan orang lain melakukan perbuatan baik dan
mencegah diri sendiri dan orang lain melakukan perbuatan jahat (mungkar)
e.
Memberi makan fakir
miskin dan berusaha melapangkan hidup dan kehidupannya
f.
Bermusyawarah dalam
segala urusan mengenai kepentingan bersama
g.
Menaati putusan yang
telah diambil
h.
Menunaikan amanah
dengan jalan melaksanakan kepercayaan yang di berikan seseorang atau masyarakat
kepada kita
i.
Menepati janji
Akhlak terhadap
lingkungan hidup
a.
Sadar dan memelihara
kelestarian lingkungan hidup
b.
Menjaga dan
memanfaatkan alam terutama flora dan fauna yang sengaja di ciptakan tuhan untuk
kepentingan manusia dan makhluk lainnya
c.
Sayang kepada sesama
makhluk
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
·
Segala macam perilaku atau perbuatan
baik yang tampak dalam kehidupan sehari-hari disebut akhlakul kharimah atau
akhlakul mahmudah
·
Akhlakul karimah(sifat-sifat
terpuji) ini banyak macamnya,diantaranya adalah
husnuzzan,gigih,berinisiatif,rela berkorban,tata karma terhadap makhluk
Allah,adil,ridho,amal shaleh,sabar,tawakal,qona’ah,bijaksana,percaya diri,dan
masih banyak lagi.
·
Salah satu perilaku atau tindakan
yang mendasari akhlak kepada Pencipta adalah Taubat.
B. SARAN
·
Memahami akhlak adalah masalah
fundamental dalam Islam. Namun sebaliknya tegaknya aktifitas keislaman dalam
hidup dan kehidupan seseorang itulah yang dapat menerangkan bahwa orang itu
memiliki akhlak. Jika seseorang sudah memahami akhlak dan menghasilkan
kebiasaan hidup dengan baik, yakni pembuatan itu selalu diulang – ulang dengan
kecenderungan hati (sadar)
·
Akhlak merupakan kelakuan yang
timbul dari hasil perpaduan antara hati nurani, pikiran, perasaan, bawaan dan
kebiasaan dan yang menyatu, membentuk suatu kesatuan tindakan akhlak yang
dihayati dalam kenyataan hidup keseharian.
·
Semua yang telah dilakukan itu akan
melahirkan perasaan moral yang terdapat di dalam diri manusia itu sendiri
sebagai fitrah, sehingga ia mampu membedakan mana yang baik dan mana yang
jahat, mana yang bermanfaat dan mana yang tidak berguna, mana yang cantik dan
mana yang buruk.
DAFTAR PUSTAKA
Agus
Hermawan. Pengantar Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi .2015.Kudus:LPSK