HALAMAN SERAH TERIMA
Judul : Laporan
Peziarah di Sunan Kudus
Hari : Juma’at
Pukul : Pagi
08.15-10.55
: Sore
15.30-16.45
Tempat : Terminal
Bakalan Krapyak
:
Lokasi Peziarahan Sunan Kudus atau Menara
Telah diserahkan
Laporan tentang Peziarah di Sunan Kudus dari kelas 2 D Kelompok 6 untuk
mendapatkan penyelesaian lebih lanjut.
Mulyono,
S.Pd., M.Pd. Kelompok
6
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
Hal Serah Terima .......................................................................................................
Kata Pengantar ..........................................................................................................
Daftar Isi ...................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................
1.3 Tujuan ..............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Metode ...........................................................................................................
2.2 Pembahasan ....................................................................................................
2.2.1 Lokasi Peziarahan Di Sunan Kudus .....................................................
2.2.2 Peziarah Yang Sering Datang Kesunan Kudus ....................................
2.2.3 Tujuan Peziarah Datang Ke Sunan Kudus ...........................................
2.2.4 Alasan Peziarah Datang Ke Sunan Kudus ...........................................
2.2.5 Mengetahui Kapan Peziarahan Di Sunan Kudus Ramai ......................
2.2.6 Komentar Para Peziarah Tentang Lokasi Disekitar Peziarahan
Sunan
Kudus ..................................................................................................
2.3 Hasil Diskusi ..................................................................................................
2.3.1 Kekurangan ..........................................................................................
2.3.2 Kelebihan .............................................................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .....................................................................................................
3.2 Saran ...............................................................................................................
Daftar Pustaka ......................................................................................................
Lampiran ..............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Walisongo
atau Walisanga dikenal sebagai
penyebar agama Islam di tanah Jawa pada abad ke
14. Mereka tinggal di tiga wilayah penting pantai utara Pulau Jawa, yaitu
Surabaya-Gresik-Lamongan-Tuban di Jawa Timur, Demak-Kudus-Muria di Jawa Tengah,
dan Cirebon di Jawa Barat. Era Walisongo adalah era berakhirnya dominasi Hindu-Budha dalam budaya Nusantara untuk digantikan dengan kebudayaan Islam. Mereka
adalah simbol penyebaran Islam di Indonesia, khususnya di Jawa. Tentu banyak
tokoh lain yang juga berperan. Namun peranan mereka yang sangat besar dalam
mendirikan Kerajaan Islam di Jawa, juga pengaruhnya terhadap kebudayaan
masyarakat secara luas serta dakwah secara langsung, membuat para Walisongo ini
lebih banyak disebut dibanding yang lain.
Makam-makamnyapun
tak pernah sepi dari para peziarah. Para peziarah biasanya dari luar Pulau
Jawa. Seperti di Kudus yakni Makam Sunan Kudus atau dengan nama lain Syeh Jafar
Shodiq. Makamnya tak pernah sepi dari para peziarah, mulai dari Jawa Tenggah
sendiri, Jawa Timur, Jawa Barat hingga luar Pulau Jawa. Apalagi jika malam
jumat datang, banyak sekali dari Kota Kudus sendiri yang berziarah.
Tujuan
kami mengulas tentang Peziarah Sunan Kudus untuk melengkapi Tugas Laporan dari
Bp.Mulyono,S.Pd.,M.Pd. Mata Kuliah Bahasa Indonesia untuk semester 2.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Dimana
lokasi Peziarahan Sunan Kudus ?
2.
Siapa
saja Peziarah yang datang ke Sunan Kudus ?
3.
Apa
Tujuan Peziarah datang ke Sunan Kudus ?
4.
Mengapa Peziarah
memilih datang berziarah ke Sunan Kudus ?
5.
Kapan Peziarahan di
Sunan Kudus Ramai ?
6.
Bagaimana komentar para
Peziarah tentang keadaan disekitar lokasi Peziarahan di Sunan Kudus ?
1.3
Tujuan
1.
Mengetahui
Dimana lokasi Peziarahan Sunan Kudus.
2.
Mengetahui
Siapa saja Peziarah yang datang ke Sunan Kudus.
3.
Mengetahui
Apa Tujuan Peziarah datang ke Sunan Kudus.
4.
Mengetahui
Mengapa Peziarah memilih datang berziarah ke Sunan Kudus.
5.
Mengetahui
Kapan Peziarahan di Sunan Kudus Ramai.
6.
Mengetahui
Bagaimana komentar para Peziarah tentang keadaan disekitar lokasi Peziarahan di Sunan Kudus.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Metode-Metode
Metode atau langkah-langkah yang kami gunakan adalah sebagi
berikut:
1.
Menyiapkan
Diri.
Dari rumah dibekali dengan doa dan usaha dengan membawa peralatan
tulis beserta ponsel untuk menunjukan dalam dokumentasi. Mulai dari rumah
masing-masing menuju terminal di Bakalan Krapyak Kudus dan terakhir ke
Peziarahan Sunan Kudus.
2.
Informan.
Mencari berbagai sumber mulai dari penjual oleh-oleh, sopir, hingga
peziarah. Kami mewawancarai dan berfoto juga untuk dokumentasi laporan ini.
3.
Mengevaluasi
Data.
2.2
Pembahasan
2.2.1
Lokasi Peziarahan Sunan Kudus.
Peta Peziarahan Sunan Kudus.
2.2.2 Peziarah Yang Sering Datang Ke Sunan Kudus.
Peziarah datang
silih berganti tiap harinya, masuk dan keluar dari terminal Bus Bakalan Krapyak
kemudian berjalan menuju lokasi perziarahan di makam Sunan Kudus. Menurut Ibu
Riskiana sebagai penjual oleh-oleh di terminal mengatakan “Memang pengunjung
tiap bulannya bahkan tiap tahunnya selalu berbeda. Namun yang tetap sama ialah
Cru dan Sopirnya. Bahkan ada yang berasal dari Pondok Pesantren yang datang
setahun sekali hingga 100 unit bus”. Pada waktu yang bertepatan siang hari kami
mendapat berita tersebut, kami sore itu langsung menuju terminal lagi untuk
mengetahui dan mensurvei kembali apakah yang dikatakan Ibu Riskiana itu memang
benar. Sesampainya disana sekitar pukul 15.30, sangat berbeda pada pagi hari.
Yang semula hanya 9 sampai 12 bis kini mulai ramai dipenuhi oleh bis bis dan
para peziarah.
2.2.3
Tujuan Peziarah Datang Ke Sunan Kudus.
Tujuan datangnya
para rombongan dari berbagai deaerah adalah untuk berziarah dan berbagai
keperluan lain. Kami menemui salah satu sopir yang berasal dari Pasuruan Jawa
Timur bernama Bp. Rustam mengatakan ”Kebanyakan Pengunjung datang dengan tujuan
berziarah sekaligus berbelanja produk lokal”. Selain untuk para peziarah
sendiri Bp. Rustam juga mengatakan bahwa ia sering kali kekudus juga untuk
membeli baju-baju atau seragam untuk Cru dibisnya. Karna dikota lain, yang juga
tempat perziarahan Wali Songo tidak ditemukan tempat perbelanjaan yang
menyediakan seragam untuk Crunya dibis.
Selain komentar
dari Bp. Rustam ada pula peziarah lain yakni Ella berasal dari Tasik mengatakan
“Untuk lebih mengenal Kota Kudus”. Dan Eko yang kami temui didepan menara
mengatakan “Berziarah ke Sunan Kudus
merupakan Agenda Tahunan, namun bukan hanya Sunan Kudus tapi juga semua Wali
Songo”.
2.2.4
Alasan Peziarah Memilih Datang Berziarah Ke Sunan Kudus.
Alasan mengapa peziarah memilih datang ke Sunan Kudus hampir sama
dengan tujuan mengapa mereka datang ke Sunan Kudus. Namun, hampir semua yang
kita wawancarai mengatakan bahwa bukan hanya di Kudus saja, tetapi semua Wali
kita kunjungi.
2.2.5
Mengetahui Kapan Peziarahan Di Sunan Kudus Ramai.
Menurut Bp. Sahlan yang berjualan oleh-oleh di Terminal Kudus,
mengatakan bahwa “Rajab dan Syakban adalah tepat dimana waktu-waktu para
peziarah datang dan sangat ramai sekali. Tapi itu adalah anggapan zaham dahulu,
sekarang para peziarah bukan menganggap lagi sebagi Lokasi Peziarahan dan
Terminal bukan tempat peziarahan saja, namun juga paling ramai adalah menjelang
Ramadhan”.
2.2.6
Komentar Para Peziarah Tentang Keadaan Disekitar Lokasi Peziarahan
Di Sunan Kudus.
Kami berhasil mewawancarai salah seorang pengunjung yang berasal dari
Bojonegoro, yakni Bp. Waluyo. Berpendapat bahwa “Lokasi cukup nyaman bagi para
peziarah dan bersih. Transportasi juga memadai.” Namun pendapat Bp. Edi yakni
sopir dari Pasuruan mengatakan bahwa “Masih banyak kekurangan yang berada
disekitar Terminal. Adanya taman-taman yang dibangun sangat kurang bermanfaat,
yang dahulunya adalah ruko-ruko kecil kini dipindahkan dan disatukan seperti
pasar. Tidak ada tempat berteduh bagi sopir dan crunya. Kurangnya pohon-pohon
besar dan tempat istirahatpun jauh dari lokasi parkir bus.”
2.3 Hasil Diskusi.
2.3.1 Kekuranagan.
1. Temapat parkir yang panas karena
kekurangan pohon-pohon besar untuk berteduh.
2. Lokasi peristirahatan yang cukup
jauh dari tempat parkir bus, sehingga sopir kerepotan dalam beristirahan dan
meninggalkan busnya.
3. Kurangnya perhatian tentang laju
kendaraan sehingga banyak terjadi kecelakaan.
2.3.2 Kelebihan.
1. Transportasi yang memadahi sehingga pengunjung
bisa langung diantar baik menggunakan ojek, becak, kereta kuda atau pun mobil
angkutan.
2. Adanya pusat pembelanjaan baju atau seragam
untuk para sopir dan crunya yang jarang didapatkan di lokasi peziarahan lain.
3. Lokasi yang lebih rapi dari pada lokasi
sebelum diperbaiki dan lebih bersih dan nyaman untukpara pengunjung.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Mulyono.2013.Cerdas Berbahasa Indonesia Bekal Menulis Karya
Ilmiyah.Pati:Percetakan Dita Kurnia.
Sudirman,dkk.2011.Bahasa Indonesia SMK.Kudus:Madina Press.
Lampiran
Wawancara dengan Bp. Rustam (Sopir) Lokasi
Pasar diterminal (oleh-oleh)
Lokasi Terminal Bakalan Krapyak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar