Entri Populer

Sabtu, 24 Oktober 2015

Makalah Naiknya Dolar Terhadap Inflasi di Indonesia



Naiknya Dolar USD terhadap Inflasi di Indonesia
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Makro Ekonomika Pengantar
Dosen Pengampu: Dr. Dra. Mamik Indrayani,Ms

Disusun oleh:
Anisatul Umamah
NIM : 201511069
Prodi: Manajemen 1/B
Tahun Pelajaran 2015 - 2016


                                            Universitas Muria Kudus
Gondangmanis, Kec. Bae, Kab. Kudus, Jawa Tengah 59324
Telp, (0291) 438229. Fax, (0291) 438229. Email,muria@umk.ac

KATA PENGANTAR

Atas limpahan rahmat dan karunia Allah SWT yang telah memberikan rahmat,hidayah, serta inayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang Naiknya Dolar terhadap Inflasi di Indonesia. Makalah ini saya susun untuk melengkapi tugas mata kuliah Makro Ekonomika Pengantar, dari Dosen  Dr. Dra. Mamik Indrayani,Ms. Dalam menyajikan Makalah ini saya sengaja menjelaskan secara praktis dan pokok-pokoknya saja, namun demikian pembahasanya diusahakan cukup mendalam
Kami menyadari bahwa Makalah ini masih terdapat kekurangan. Seiring perkembangan zaman globalisasi ini. Seperti pepatah mengatakan yang tidak pernah using “Tiada gading yang tak retak”, oleh karna itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat saya terima.
Harapan saya, kiranya Makalah ini dapat bermanfaat bagi para pihak-pihak yang memerluhkan. Terimakasih saya sampaikan kepada pihak pihak turut serta dalam mendukung pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat. Amin.



Penulis




Daftar Isi
Kata Pengantar ……………………………………………………….....…
Daftar isi……………………………………………………………........... 
BAB 1 Pendahuluan
Latar Belakang……………………………………....................................
Fakta dan Data yang mendukung...........................……………….............  
Alasan penulis mengambil judul………………........…………………......
BAB 2
Masalah.............…………………………………………………………....
BAB 3
Tujuan………………………………………………………………...........
BAB 4 Pembahasan Topik
Pembahasan tentang Naiknya Dolar USD..................................................
Pembahasan tentang Inflasi di Indonesia....................................................
Pembahasan tentang Naiknya Dolar terhadap Inflasi di Indonesia..............
BAB 5 Penutup
Kesimpulan.................................................................................................
Saran ............................................................................................................
Daftar Pustaka...............................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Menurut Ekonom Salvatore, definisi nilai tukar adalah harga suatu mata uang terhadap mata uang lainnya atau nilai suatu mata uang terhadap nilai mata uang lainnya. Nilai tukar mata uang pada suatu negara bersifat fluktuatif dan dinyatakan dalam perbandingan dengan mata uang negara lain. Jika nilai mata uang menguat maka nilai ekspor produk dari negara tersebut akan menjadi lebih tinggi dan sebaliknya jika nilai mata uang melemah, maka nilai impor barang dari negara lain akan lebih rendah atau murah.
Menurut beberapa ahli mengatakan nilai tukar rupiah yang terus melemah akhir-akhir ini murni disebabkan oleh faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal yang menyebabkan anjloknya rupiah seperti: Aksi borong dolar yang dilakukan spekulan asing menjelang akhir tahun 2014, Kebijakan moneter Eropa dan Jepang yang melemahkan Euro dan Yen. Menguatnya Dolar sebagai imbas membaiknya data ekonomis Paman Sam dan keinginan AS menaikan suku bunga lebih cepat dari perkiraan. Dan akhirnya dari naiknya dolar USD menyebabkan kegiatan Ekonomi Luar Negri atau Ekspor Impor menjadi terganggu, dengan naiknya harga harga barang yang mengunakan mata uang USD. Indonesia saat ini masih melakukan impor bahan baku, terutama pada beras dan kedelai, yang membuat harga beras, tempe dan tahu dipasar lokal yang mengunakan bahan baku impor menjadi naik.
1.2  Fakta atau Data yang mendukung
Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika (USD) beberapa bulan terakhir terus mengalami pelemahan. Nilai tukar selalu berada di atas Rp 13.000 per USD. Yang menjadikan seluruh barang barang impor menjadi naik di Indonesia, yang akibatnya banyak yang terjadi Inflasi. Meski demikian, pemerintah selalu membela diri dengan menyebut pelemahan Rupiah terjadi karena sentimen global. Fundamental ekonomi Indonesia masih sangat kuat.
Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo menyebut pelemahan nilai tukar Rupiah tidak bisa ditahan dari dalam negeri karena ini dampak dari penguatan mata uang Amerika Serikat. Tidak hanya Rupiah, mata uang negara lain juga sedang melemah karena menguatnya USD. "Penguatan USD ini sesuatu yang tidak bisa ditahan, karena ekonomi AS membaik," ujarnya di Hotel Novotel, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (31/7).Berikut ulasannya:
1. Rupiah melemah karena kebijakan China
Nilai tukar Rupiah masih belum menunjukkan tanda-tanda akan menguat. Hal ini terjadi karena kebijakan China yang dengan sengaja mendevaluasi mata uangnya hingga 2 persen. Yuan terus melemah terhadap USD. Satu-satunya mata uang diharapkan bisa melawan dominasi USD adalah Yuan. Sayangnya, pergerakannya saat ini cenderung melemah seiring dengan langkah PBoC mendevaluasi Yuan atau dengan kata lain laju Yuan sengaja dilemahkan untuk kebutuhan ekspor China. Kondisi ini membuat nilai tukar mata uang negara berkembang, termasuk Rupiah, terpukul.
2. Terburuk sejak krisis 1998
Nilai tukar Rupiah yang nyaris menyentuh angka Rp 13.800 per USD merupakan terburuk sejak krisis 1998. Head of Research NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada melihat, awan gelap masih menyelimuti pergerakan Rupiah. "Harapan kami akan terbatasnya pelemahan Rupiah tidak terjadi," ujar Reza melalui riset hariannya, Rabu (12/8).
3. Pelemahan Rupiah terburuk se-Asia
Pelemahan atau penurunan nilai tukar Rupiah ternyata menjadi terburuk se-Asia. Media CNBC menyebut, Rupiah melemah hingga 1,7 persen terhadap USD dan menyentuh titik terendah sejak Juli 1998. Sedangkan ringgit Malaysia hanya melemah 1,4 persen ke level terendah sejak September 1998.Dolar Singapura, dolar Taiwan dan Peso Filipina juga turun hingga menyentuh titik terendah dalam lima tahun terakhir. Namun, penurunannya tidak sebesar yang dirasakan Indonesia.

4. Bank Indonesia akui Rupiah merosot terlalu dalam
Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo mengakui pelemahan Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) sudah terlalu dalam (overshoot). Dengan kata lain, mata uang garuda telah berada jauh di bawah nilai fundamentalnya (undervalued)."Menyikapi perkembangan tersebut, Bank Indonesia telah dan akan terus berada di pasar untuk melakukan upaya stabilisasi nilai tukar rupiah," katanya, Jakarta, Rabu (12/8).
5. Ekonomi Indonesia terpuruk
Kondisi ekonomi nasional tengah terpuruk. Faktanya, ekonomi tumbuh melambat sepanjang semester I tahun ini. Data terakhir dilansir Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, pada triwulan II 2015 ekonomi cuma tumbuh 4,6 persen.
Kondisi di pasar saham juga tak karuan. Indeks Harga Saham Gabungan melorot, terjun 2,66 persen atau 123 poin ke level 4.622 pada penutupan perdagangan kemarin. Kondisi rupiah tak kalah memprihatinkan.
6. Bagus untuk pariwisata
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Mirza Adityaswara tidak melulu menyebut pelemahan Rupiah berdampak buruk bagi perekonomian Indonesia. Di dalam negeri, Mirza menambahkan, pihaknya memandang rupiah sudah cukup kompetitif untuk ekspor manufaktur dan mendorong turis masuk ke Indonesia. Sementara itu, perkembangan Rupiah juga dipengaruhi oleh pembayaran utang dan deviden secara musiman, khususnya di triwulan II.
1.3  Alasan mengambil judul Naiknya Dolar terhadap Inflasi di Indonesia
Alasan mengapa saya mengambil judul Makalah tentang Naiknya Dolar terhadap Inflasi di Indonesia karena pada pertengan tahun 2015 ini Indonesia sedang dihebohkan dengan naiknya USD dan berimbas mata uang bangsa Indonesia yaitu Rupiah akan merosot nyaris mencapai 13.800 perdolar Amerika. Dan menyebabkan barang barang yang di Impor dari luar negri menjadi mahal. Hal ini yang menyebabkan saya tertarik untuk mengulas masalah ini lebih dalam untuk mengetahui perkembangan keuangan Indonesia dan apa masalah yang terjadi didalamnya.
BAB II
MASALAH
Berikut adalah berbagai masalah yang muncul akibat kurs dolar Amerika naik dan inflasi di Indonesia:
1.      Biaya Impor Menjadi Semakin Mahal
2.      Beban Hutang Negara dan Perusahaan Swasta Makin Berat
Pemerintah seringkali perlu berutang guna menjalankan pembangunan, baik secara langsung ke lembaga atau negara tertentu, maupun dengan menerbitkan obligasi (surat utang). Perusahaan-perusahaan swasta pun seringkali perlu berutang dulu untuk mengembangkan usahanya. Jika utang- utang ini dilakukan dalam bentuk Dolar AS, maka pengembaliannya pun harus dilakukan dengan mata uang yang sama, walaupun kurs Rupiah saat pengembalian utang berbeda dengan saat pemberian hutang. Namun selama beberapa tahun terakhir ini, Pemerintah lebih banyak berhutang dalam Rupiah, sehingga risiko krisis jadi lebih kecil. Walaupun demikian, sebagian hutang Pemerintah Indonesia masih ada yang berdenominasi Dolar AS, begitu pula banyak sekali utang- utang perusahaan swasta dalam mata uang tersebut, sehingga ketika kurs Rupiah melemah akan tetap terasa efeknya.
Selain itu semua, perusahaan yang terkena hutang juga pasti akan mengambil langkah cepat agar hal ini tidak berlangsung berlarut larut, akibatnya perusahaan akan meningkatkan harga jual produk dipasaran yang akan menyulitkan masyarakat khususnya bagi masyarakat menengah kebawah.
3.       Harga bahan baku impor akan naik
Kenaikan harga barang impor ini akan buruk sekali bagi industri yang berbahan baku impor, misalnya industri tempe dan tahu. Kebutuhan kedelai Indonesia sebagian besar dipenuhi dari impor, sehingga bila kurs Rupiah melemah terus menerus, maka harga kedelai akan makin menjulang tinggi dan dampaknya harga tempe dan tahu naik, serta industrinya terancam gulung tikar. Semakin banyak industri berbahan baku impor di Indonesia, maka dampak kurs rupiah melemah terhadap perekonomian akan semakin berat
 Selain karena perusahaan-perusahaan di industri itu terancam tutup, para pegawainya bisa di-PHK dan pertumbuhan ekonomi juga terancam melambat. Padahal jumlah industri berbahan baku impor ini banyak terdapat di Indonesia. Meningkatnya beban anggaran negara karena berdasarkan data Kementerian Keuangan, setiap rupiah melemah Rp100, defisit anggaran bertambah Rp940,4 miliar-Rp1,21 triliun. Jadi, jika rupiah melemah Rp1.000 sejak awal tahun, maka negara akan mengalami defisit anggaran sebesar Rp9 triliun-Rp12triliun.




BAB III
TUJUAN
            Tujuan dari pembuatan makalah tentang Naiknya USD terhadap inflasi di Indonesia adalah menemukan cara ataupun solusi yang dapat mengurangi masalah tersebut. Ada berbagai cara untuk menguranginya. Berikut adalah beberapa solusi untuk menyikapi naiknya dolar terhadap rupiah dan inflasi di Indonesia:
1.      Kurangi pembelian barang barang yang mengunakan dolar
2.      Pemerintah Indonesia telah meminta untuk melakukan penjadwalan hutang. Namun demikian, Pemerintah Indonesia tidak bisa sepenuhnya mendapatkan keringanan karena menurut ketentuan IMF, penundaan pembayaran cicilan dan bunga akan menimbulkan implikasi moratorium. Hal ini berarti bahwa Indonesia bisa terkena default dan akan sulit menerima kredit baru. Dalam kasus penjadwalan hutang ini, Indonesia boleh menunda pembayaran cicilan pokok pinjaman, namun tetap membayar bunga pinjaman. Sehingga perusahaan yang hutang dengan mata uang USD jangan terlalu cepat untuk menaikkan harga jual produknya.
3.      Dengan mengurangi import bahan baku, langkah pemerintah menghentikan ekspor bahan mentah sudah tepat, sehingga industri dalam negeri akan dapat semakin berkembang dan memproduksi produk yang berkualitas agar mampu bersaing di pasar dalam negeri maupun global.
BAB IV
PEMBAHASAN TOPIK
4.1  Pembahasan tentang naiknya dolar USD
            Dolar Amerika adalah salah satu pembayaran yang dilakukan keluar negri yang diterima diberbagai pihak. Faktor utama yang menyebabkan dolar naik adalah banyaknya permintaan akan barng tersebut.dan inilah berbagai macam kegiatan yang menyebabkan dolar terus naik dimata dunia, yaitu:
1.      Import
Bila suatu negara mengimpor barang dan jasa dari Amerika berarti importir harus membayar dengan dolar. Oleh karna itu importir harus menukarkan mata uang yang ia miliki dengan dolar, yang berarti dolar naik.
2.      Berpergian keluar negeri
Bila suatu warna negara asing (bukan amerika) akan berkunjung ke Amerika, baikurusan Dinas maupun wisata, maka untuk dapat bertransaksi dengan Amerika harus mempergunakan Dolar. Oleh karena itu warga negara tersebut harus menukarkan uangnya dalam bentuk Dolar.
3.      Investasi ke negara asing
Menanam modal ke Amerika berarti harus mengunakan dolar. Sebab untuksemua transaksi misalnya untuk membuat pabrik atau membayar pegawai harus mengunakan uang setempat.
4.      Spekulasi
Permintaan dolar yang berkaitan dengan spekulasi terjadi bila nilai dolar terhadap rupiah berfluktuasi tajam, dimana orang membeli dolar dengan harapan nilainya akan naik terus.



4.2    Pembahasan tentang Inflasi di Indonesia
Inflasi adalah suatu kejadian yang menunjukkan kenaikan harga secara umum dan berlangsung secara terus menerus. Inflasi juga memicu harga mata uang berkelanjutan, seperti menurunya mata uang rupiah terhadap mata uang dolar USD. Contoh inflasi di Indonesia yang menyebabkan masalah masalah yang berdampak bagi masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.
     Contoh yang pokok di Indonesia adalah BBM, seringkali di Indonesia harga Bahan Bakar Minyak naik dari waktu kewaktu. Kenaikan BBM juga dipengarui oleh banyaknya permintaan dan kurangnya persediaan BBM tersebut. Faktor faktor penyebab inflasi adalah sebagai berikut:
1.      Adanya permintaan yang tidak disertai ketersediaan barang dan jasa (demand push inflation),
2.      Biaya produksi yang naik(cost push inflation).
3.      Imported inflation : kenaikan harga barang-barang impor.
4.3    Pembahasan mengenai Naiknya Dolar terhadap Inflasi Di Indonesia
Jika ditelusuri lebih dalam lagi, sebenarnya kenaikan dolar USD tidak selalu berdampak buruk bagi Indonesia. Jika Pemerintah bisa menghentikan kegiatan ekspor bahan baku ke luar negri, terutama bahan baku yang pokok seperti kedelai dan beras. Kita dapat meminimalkan dampak tersebut.
Mengunakan produk lokal juga salah satu cara yang dapat kita lakukan, apa salahnya jika kita mengunakan produk dalam negri. Selain menguntungkan produsen dalam negri,kita juga bisa lebih hemat karna tanpa ada biaya pajak atau yang lainya.



BAB V
PENUTUP

5.1  Kesimpulan
            Jadi dapat disimpulkan bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar dibagi menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor- faktor internal terdiri dari perekonomian Indonesia yang kurang mapan, pelarian modal kembali ke luar negeri (Capital Flight), petidak stabilan politik- ekonomi di Indonesia, dan kultur bangsa yang cenderung konsumtif dan boros. Sedangkan faktor eksternal berupa keadaan ekonomi Amerika Serikat yang baik dan Rencana kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika The Fed 2015.
            Dampak positif melemahnya nilai tukar rupiah Indonesia terhadap dolar Amerika Serikat bagi perekonomian Indonesia.
Walaupun sebenarnya melemahnya rupiah berdampak buruk bagi ketahanan ekonomi nasional, melemahnya rupiah memiliki dampak positif seperti nilai gaji dalam Dolar AS akan meningkat, meningkatkan daya saing produk Made in Indonesia di luar negeri, selisih nilai tukar kurs lebih bagi pengekspor di Indonesia, harga barang konsumsi impor akan naik,
                   Dampak negatif melemahnya nilai tukar rupiah Indonesia terhadap dolar Amerika Serikat bagi perekonomian Indonesia.Dampak negatifnya berupa beban utang negara dan swasta makin berat, bahan baku impor akan naik, meningkatnya beban anggaran negara karena berdasarkan data .

5.2  SARAN
Sebaiknya pemerintah segera melaksanakan upaya- upaya dalam memperkuat nilai tukar rupiah terhadap dolar sehingga kelangsungan, kesejahteraan masyarakat Indonesia akan naik dan tingkat inflasi tidak tinggi. Memperkuat nilai tukar rupiah terhadap dolar maupun mata uang negara lain sangat penting untuk ketahanan ekonomi Indonesia ditingkat global. Dengan demikian masalah inflasi di Indonesia dapat ditangani dengan bijak.

DAFTAR PUSTAKA


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar